Serupa Tapi Tak Sama, Ini 7 Beda Lantai Vinyl dan SPC

Ketika sedang merenovasi rumah atau bangunan, memilih penutup lantai menjadi salah satu keputusan penting. Dari banyaknya model jenis, lantai vinyl dan SPC (Stone Plastic Composite) cukup sering dibandingkan dan dipertimbangkan.
Meskipun keduanya tampak serupa, terdapat beberapa perbedaan penting yang perlu diketahui. Dalam ulasan ini, BLKP akan membahas beberapa perbedaan utama antara lantai vinyl dan SPC agar Anda tidak salah pilih.
Baca juga: Mengenal Keramik Motif Batu Alam Beserta Kelebihan dan Kekurangannya
Material Penyusun
Lantai vinyl terbuat dari bahan PVC (polyvinyl chloride) yang sifatnya sangat fleksibel. PVC juga merupakan bahan plastik yang dikenal karena sifatnya yang elastis serta tahan lama.
Lantai vinyl memiliki lapisan pelindung di bagian atasnya yang dapat membantu melindungi lantai dari goresan dan mencegah aus. Bahan ini juga memberikan sensasi lembut ketika diinjak karena sifatnya yang elastis.
Di sisi lain, lantai SPC terdiri dari campuran batu kapur dan plastik, yang membuatnya lebih kaku dan kokoh. Inti batu kapur ini memberikan kekuatan tambahan pada lantai SPC, membuatnya lebih tahan terhadap benturan dan tekanan.
Struktur komposit ini juga memberikan lantai SPC stabilitas dimensi yang lebih baik, sehingga tidak mudah melengkung atau mengembang. Kekuatan tambahan ini menjadikan lantai SPC lebih tahan terhadap benturan dibandingkan vinyl, membuatnya cocok untuk area dengan lalu lintas tinggi.
Ketahanan Terhadap Air
Baik lantai vinyl maupun SPC dikenal tahan air, namun ada perbedaan signifikan dalam tingkat ketahanannya. Lantai vinyl tahan terhadap kelembapan tetapi bisa rusak jika terkena air dalam jumlah besar dalam waktu lama. Vinyl memiliki lapisan pelindung yang membuatnya cukup tahan terhadap tumpahan dan kelembapan sehari-hari. Namun, jika air meresap ke lapisan bawah, lantai vinyl bisa menggelembung atau rusak.
Sebaliknya, lantai SPC lebih tahan air karena inti batu kapurnya yang solid, membuatnya cocok untuk area dengan kelembapan tinggi seperti kamar mandi dan dapur. SPC tidak hanya tahan terhadap tumpahan air, tetapi juga terhadap genangan air terus menerus.
Kemudahan Instalasi
Sumber: Freepik
Instalasi lantai vinyl cukup mudah dilakukan tanpa bantuan profesional. Sebagian besar menggunakan sistem klik atau lem untuk pemasangan. Sistem klik memungkinkan panel-panel vinyl saling terkunci dengan mudah, sementara lem memberikan tambahan pegangan untuk memastikan lantai tetap stabil. Proses instalasi ini dapat dilakukan dengan cepat tanpa perlu alat khusus, sehingga cocok untuk dipasang sendiri tanpa bantuan tenaga ahli.
Lantai SPC menggunakan sistem klik, namun karena lebih kaku, memerlukan perhatian ekstra untuk memasangnya secara merata. Kekakuan material SPC membuatnya sulit dipotong dan dipasang di area yang tidak rata atau berbanyak sudut. Meskipun bisa diinstal sendiri dengan persiapan dan alat tambahan, disarankan untuk menggunakan jasa profesional untuk hasil terbaik.
Kenyamanan dan Suhu
Lantai vinyl lebih nyaman untuk berjalan karena teksturnya yang lembut dan fleksibel. Lantai vinyl juga biasanya dilengkapi dengan lapisan bawah atau bantalan tambahan yang menambah kenyamanan saat dipijak. Selain itu, lantai vinyl cenderung lebih hangat saat disentuh, cocok untuk ruangan dengan suhu dingin. Vinyl memiliki sifat isolasi yang baik, sehingga dapat membantu menjaga suhu ruangan lebih stabil dan nyaman.
Sementara itu, lantai SPC, karena kandungan batu kapurnya, lebih dingin dan keras di bawah kaki. Lantai SPC tidak memiliki elastisitas yang sama dengan vinyl, sehingga terasa lebih keras saat dipijak. Hal ini membuat lantai SPC kurang nyaman dibandingkan vinyl, terutama di daerah dengan iklim dingin.
Harga dan Nilai Jual
Sumber: Freepik
Lantai vinyl biasanya lebih murah daripada lantai SPC, memberikan pilihan ekonomis dengan beragam gaya dan warna. Varian desain yang menyerupai kayu, batu, atau ubin memberikan fleksibilitas untuk tampilan yang diinginkan tanpa menguras anggaran.
Meskipun begitu, lantai SPC menawarkan nilai lebih tinggi berkat daya tahan dan ketahanannya terhadap air dan goresan. SPC dikenal sangat tahan lama dan mampu bertahan di area dengan lalu lintas tinggi tanpa menunjukkan tanda-tanda keausan.
Dampak ke Lingkungan
Selain perbedaan utama, ada pertimbangan tentang keberlanjutan dan dampak lingkungan. Lantai vinyl sering menggunakan bahan kimia yang dapat berdampak negatif jika tidak didaur ulang dengan benar.
Sementara lantai SPC mulai menggunakan bahan daur ulang dan tidak mengandung senyawa kimia berbahaya seperti ftalat, menjadikannya pilihan lebih ramah lingkungan.
Perawatan dan Pemeliharaan
Sumber: Freepik
Perawatan lantai vinyl relatif mudah dan sederhana, cukup dengan menyapu dan mengepel secara teratur untuk menghilangkan debu dan kotoran. Namun, perlu berhati-hati dengan produk pembersih yang digunakan karena beberapa bahan kimia keras dapat merusak lapisan pelindung vinyl.
Lantai SPC juga mudah dirawat, dengan kekuatan tambahan bahwa ia lebih tahan terhadap goresan dan noda. SPC dapat dibersihkan dengan metode yang sama seperti vinyl, tetapi lebih tahan terhadap pembersih yang lebih kuat. Ini berarti lantai SPC lebih mudah dipelihara dalam kondisi sempurna bahkan dengan sedikit perawatan tambahan.
Baca juga: Apa itu Lantai Linoleum, Jenis,dan Perbedaannya dengan Vinyl
Kesimpulan
Itulah 7 beda lantai vinyl dan SPC. Meskipun sekilas tampak mirip, namun kedua penutup lantai ini punya kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui karakteristik antara kedua material agar bisa tahu mana yang pas dengan kebutuhan Anda!
Dengan memahami beda vinyl dan SPC Anda dapat membuat keputusan yang lebih informan dan tepat untuk membangun atau merenovasi kolam renang impian Anda. Anda bisa memilih berbagai produk GNET Flooring & hubungi Tim GNET Flooring sekarang dan temukan berbagai pilihan keramik terbaik untuk proyek Anda