9 Cara Pasang Keramik Lantai Rumah, Mudah dan Presisi

Keramik menjadi salah satu jenis lantai yang menjadi primadona untuk hunian. Pasalnya, keramik memiliki berbagai keunggulan. Mulai dari durabilitas yang kuat, tidak menyerap panas, tampilan menarik, dan harga terjangkau bila dibandingkan dengan jenis lantai lainnya.
Supaya dapat berfungsi secara optimal, Kamu perlu memperhatikan cara pasang keramik secara tepat. Untuk itu, GNET Flooring bagikan referensi cara pemasangannya melalui artikel berikut ini.
Cara Pasang Keramik Lantai Rumah
Apabila Kamu mempunyai budget lebih, menggunakan jasa konstruksi untuk pemasangan keramik cukup disarankan. Hal ini akan memberikan hasil yang maksimal pada lantai rumah. Namun, jika mempunyai waktu luang Kamu dapat menerapkan cara pasang keramik lantai rumah sebagai berikut:
1. Persiapkan Alat dan Bahan
Proses pertama dalam pemasangan keramik adalah mempersiapkan dahulu segala peralatan dan bahan-bahannya. Untuk peralatannya, yaitu palu karet, meteran, spatula gigi, gunting keramik, ember, kain lap, waterpass, penggaris, pensil, tukang spons, benang bangunan, tile spacer, dan timbangan.
Sedangkan untuk bahan-bahannya, di antaranya keramik, adukan semen, nat keramik, dan trim. Pastikan untuk mempersiapkan seluruhnya supaya proses pemasangan keramik dapat efektif dan tidak membuang-buang waktu. Jika ada salah satu alat dan bahan yang terlupa tentu akan menghambat proses kerja akibatnya pemasangan keramik jadi lebih lama.
2. Ketahui Luas Ruangan
Tahap selanjutnya adalah mengetahui seberapa luas ruangan rumah yang akan dipasang keramik. Kamu bisa menggunakan alat meteran untuk menemukan hasil luas ruangan secara tepat.
Silakan tarik meteran dari salah satu dinding pada dinding sisi lainnya. Tarik dari atas ke bawah dan juga dari kiri ke kanan. Jika sudah berikan tanda dengan pensil tukang. Setelah itu pasang benang bangunan mengikuti tanda yang sudah Kamu buat sebelumnya. Nantinya, benang ini akan berfungsi sebagai garis acuan pemasangan lantai keramik.
3. Pasang Keramik Tanpa Semen dan Nat
Setelah mengetahui luas ruangan dan memasang garis benang pada area pemasangan. Kamu bisa mencoba untuk memasang keramik tanpa semen dan nat. Gunakanlah tile spacer supaya jarak antar keramik tidak terlalu dekat sehingga berpotensi menimbulkan gesekan dan pecah di kemudian hari.
Tujuan proses ini adalah untuk mengetahui apakah lantai keramik bisa diaplikasikan secara penuh di dalam ruangan atau tidak. Jika tidak, Kamu bisa memotong keramik pada area pemasangan untuk menyesuaikan dengan ukuran.
4. Rendam Keramik
Ketika keramik sudah tersedia sesuai ukuran, jangan buru-buru untuk memasangnya. Rendamlah keramik terdahulu setidaknya 20 - 30 menit. Ada beberapa tujuan dan manfaat mengapa keramik perlu direndam sebelum dipasang.
Tujuan tersebut mulai dari untuk mengurangi tingkat absorpsi keramik supaya adukan semen tidak cepat keramik, memudahkan proses pemasangan, mengurangi risiko keretakan, memperpanjang umur pemasangan, dan mempermudah proses pembersihan keramik setelah selesai dipasang.
5. Cari Tahu Kualitas Keramik
Keramik berkualitas rendah biasanya akan sedikit sulit dalam proses pemasangan. Pasalnya, keramik tersebut tidak mempunyai ukuran yang presisi sehingga umumnya memiliki selisih ukuran. Untuk itu Kamu menyiapkan ruang lebih pada bagian nat supaya keramik tidak mudah berbenturan.
Lain halnya, dengan keramik bermutu tinggi yang sudah dipastikan memiliki kualitas yang sama antara satu slate dan slate lainnya. Tingkat absorbsi keramik ini juga cukup rendah sehingga lebih kuat secara durabilitas dan tidak mudah kotor akibat noda dan kotoran.
6. Oleskan Adonan Semen
Persiapkan adonan semen sesuai dengan petunjuk yang dianjurkan pada kemasan. Pastikan adonan telah mempunyai nilai konsistensi yang baik. Tidak terlalu encer atau terlalu kental.
Setelah adonan siap, mulailah untuk mengoleskannya pada bagian belakang keramik. Kamu bisa menggunakan alat bantu spatula gigi atau roskam untuk meratakan adonan semen. Pasang keramik sesuai dengan pola yang diinginkan.
Jangan lupa untuk memeriksa apakah keramik sudah ada pada ketinggian yang sama dan rata atau belum. Gunakanlah alat waterpass untuk mengukur tingkat kerataannya. Jika masih ada bagian yang belum rata, silakan perbaiki kembali supaya lantai dapat presisi di segala sisi.
7. Padatkan Keramik
Setelah terpasang, kembali padatkan keramik untuk mencegah kerusakan dan keretakan akibat ketidaksempurnaan proses pemasangan. Pastikan untuk benar-benar padat supaya keramik lebih awet dan mempunyai jangka umur yang panjang.
Kamu bisa memanfaatkan alat palu karet untuk membantu proses memadatkan keramik. Cukup ketuk-ketuk secara perlahan di setiap sisi keramik. Dengan begitu, pada bagian bawah keramik tidak menyisakan celah udara.
8. Aplikasikan Nat
Ketika lantai keramik sudah terpasang secara menyeluruh, Kamu bisa mengimplementasikan nat pada sela-sela keramik. Proses pengaplikasikasian nat keramik bisa Kamu lakukan setelah 2-4 hari kemudian setelah keramik terpasang. Nat keramik berfungsi untuk meningkatkan estetika dan melindungi sambungan keramik.
Disarankan untuk memilih warna nat keramik yang seragam dengan warna keramik. Dengan begitu, tampilan lantai akan terlihat padu. Serta sesuai dengan konsep interior atau eksterior rumah yang diterapkan.
9. Proses Finishing
Terakhir Kamu bisa melakukan proses finishing pemasangan lantai. Dalam proses ini Kamu bisa memeriksa kembali pemasangan lantai apakah sudah maksimal atau belum. Baik pada tingkat kepadatan keramik, tingkat presisi, dan tingkat ketinggian.
Jika semuanya sudah siap, Kamu dapat membersihkan sisa-sisa kotoran pemasangan keramik. Yakinkan bahwa keramik telah bersih dari segala noda dan kotoran. Alhasil rumah akan tampil bersih dan nyaman untuk ditinggali.
Penutup
Itulah beberapa cara pasang keramik lantai rumah yang bisa Kamu terapkan. Bagaimana, apakah Kamu tertarik untuk melakukannya langsung sendiri atau justru ingin menggunakan jasa konstruksi agar lebih praktis? Keduanya bisa Kamu sesuaikan dengan kebutuhan, ya!
Mau tahu tentang tips dan trik tentang lantai hunian lainnya? Pantau terus website GNET Flooring!