9 Cara Screeding Lantai Agar Permukaan Halus dan Rata

Bayangkan Anda berdiri di lantai yang kasar dan tidak rata. Hal ini akan terasa tidak nyaman, bukan? Salah satu hal yang dapat dilakukan untuk menciptakan permukaan lantai yang rata dan halus adalah screeding lantai. Lalu, bagaimana cara screeding lantai?
Pada prinsipnya, screeding lantai menjadi teknik yang umum digunakan dalam properti komersial maupun industri. Screed lantai dapat digunakan sebagai subfloor maupun sebagai pelapis lantai.
Dalam artikel kali ini, GNET Indonesia akan mengajak Anda untuk memahami lebih dalam seputar berbagai jenis screed dan langkah-langkah screeding lantai yang tepat untuk hasil optimal. Simak terus artikel ini sampai tuntas!
Jenis-Jenis Screed Lantai Berdasarkan Aplikasi dan Fungsinya
Dalam dunia konstruksi, jenis screed yang digunakan tergantung pada kebutuhan dan fungsi spesifik. Sebelum memulai proses screeding lantai, mari pahami berbagai jenis screed lantai yang umum digunakan.
1. Unbonded Screed
Unbonded screed atau yang diartikan juga sebagai screed yang tidak terlihat merujuk pada jenis screed yang tidak langsung menempel pada lantai beton di bawahnya. Sebagai gantinya, screed ini diletakkan di atas lapisan tahan lembap (damp-proof membrane).
Fungsi utama dari unbonded screed adalah untuk melindungi lantai dari kelembapan yang mungkin naik dari subfloor. Di balik keunggulannya, unbonded screed juga memiliki kelemahan, yaitu kecenderungan untuk melengkung atau retak jika tidak diterapkan dengan benar.
Dengan demikian, penting untuk memastikan bahwa screed diaplikasikan pada permukaan yang benar-benar sudah bersih dan rata. Selain itu, perhatikan juga ketebalan dan komposisi screed agar berfungsi optimal.
2. Bonded Screed
Seperti namanya, bonded screed atau screed yang terikat merupakan jenis screed yang secara langsung terikat pada lantai beton dengan menggunakan agen pengikat. Screed ini sering digunakan untuk aplikasi lebih tipis dengan lalu lintas yang intensif dengan ketebalan berkisar antara 15 mm hingga 50 mm.
Terikat langsung pada lantai beton, membuat screed ini unggul dalam hal stabilitas sehingga mengurangi risiko retak yang mungkin terjadi. Bonded screed sangat cocok diaplikasikan untuk area komersial, seperti gudang, fasilitas industri, dan pusat perbelanjaan.
3. Floating Screed
Floating screed adalah jenis unbonded screed yang kian populer dan sering diaplikasikan di bagian atas lapisan insulasi, seperti sistem pemanas di bawah lantai (underfloor heating). Dengan demikian, screed ini disebut floating screed karena tidak menempel langsung pada lantai beton.
Jenis floating screed mampu mendistribusikan panas secara merata di seluruh permukaan lantai. Bukan hanya itu, floating screed juga dapat memberikan isolasi tambahan sehingga membantu menjaga suhu ruangan Kamu tetap stabil.
Baca Juga: Apa itu Screed Lantai? Ini Fungsi dan Estimasi Harganya
Sumber: Freepik
Cara Screeding Lantai yang Tepat
Sekarang Anda sudah lebih memahami berbagai jenis screed lantai. Selanjutnya, mari simak sejumlah langkah menerapkan screeding lantai yang tepat. Namun, perlu dicatat bahwa dalam proses screeding lantai ini, sebaiknya Anda menggunakan bantuan tenaga profesional untuk hasil maksimal.
1. Memilih Screed yang Tepat
Langkah pertama dalam screeding lantai adalah memilih jenis screed yang sesuai dengan kebutuhan proyek. Di tahap ini, Anda perlu mempertimbangkan berbagai faktor, seperti jenis subfloor yang digunakan, kondisi lingkungan, ketebalan screed yang dibutuhkan, dan beban yang akan diterima lantai.
Sebagai contoh, bonded screed lebih baik untuk area dengan lalu lintas tinggi. Memastikan daya tahan dan kinerja lantai bergantung pada pemilihan screed yang sesuai. Untuk hasil optimal, pertimbangkan untuk melakukan konsultasi dengan tukang bangunan (aplikator) berpengalaman.
2. Mempersiapkan Permukaan Lantai
Sebelum mulai screeding, pastikan permukaan lantai sudah dipersiapkan dengan baik. Kamu perlu membersihkan lantai dari debu, kotoran, dan retakan yang dapat mengganggu proses screeding.
Permukaan yang kotor atau tidak rata dapat menyebabkan masalah serius, seperti retak atau terlepasnya screed. Selain itu, pastikan untuk memeriksa kelembapan lantai beton. Jika masih terlalu basah, sebaiknya biarkan lantai mengering terlebih dahulu.
3. Membuat Campuran Screeding
Langkah selanjutnya setelah mempersiapkan permukaan lantai adalah membuat campuran screed. Campuran ini harus memiliki konsistensi yang tepat untuk memastikan aplikasi yang mudah dan hasil akhir yang halus.
Adapun beberapa campuran screeding, seperti pasir, semen, agregat halus, dan air dalam proporsi yang tepat. Untuk memudahkan penggunaan, Anda juga dapat langsung menggunakan floor screed instan yang sudah banyak dijual di pasaran.
4. Membagi Lantai Menjadi Beberapa Bagian
Untuk memudahkan proses screeding, bagi permukaan lantai menjadi beberapa bagian kecil menggunakan balok kayu yang dipotong sesuai dengan ketinggian screed yang Anda inginkan. Selain itu, pastikan kayu-kayu tersebut basah sehingga nantinya mudah dilepas.
Membagi lantai menjadi beberapa bagian ini akan memastikan bahwa screed diterapkan secara merata dan tidak ada area yang tertinggal. Anda perlu memastikan setiap bagian benar-benar rata dan sejajar untuk menghindari perbedaan ketinggian yang berdampak pada hasil akhir.
Baca Juga: Mengenal Grout untuk Lantai dan Berbagai Jenisnya
5. Mengaplikasikan Lapisan Screed Pertama
Setelah membagi lantai dengan balok kayu, langkah berikutnya adalah mulai mengaplikasikan lapisan screed yang pertama. Anda dapat mulai menyebarkan campuran screed menggunakan sekop dari bagian lantai yang paling jauh dari pintu masuk.
Mengaplikasikan lapisan screed untuk lapisan pertama ini tentunya memerlukan ketelitian dan kesabaran. Pastikan screed tersebar merata dan tidak ada kantong udara yang terperangkap di bawahnya untuk hasil permukaan yang kuat dan rata.
Sumber: Freepik
6. Meratakan Lapisan Screed
Setelah mengaplikasikan screed, langkah selanjutnya adalah meratakan lapisan screed menggunakan papan screed atau kayu lurus. Anda dapat menggunakan gerakan menggergaji dari satu sisi ke sisi lain untuk meratakan screed.
Proses meratakan screed memerlukan teknik yang baik dan alat yang tepat, seperti bull float. Bull float sendiri merupakan papan panjang dengan pegangan. Alat ini biasanya digunakan pada tahap awal proses screeding untuk meratakan screed kasar. Pastikan untuk terus memeriksa kerataan permukaan menggunakan waterpass atau alat pengukur lainnya.
7. Mengulangi Proses Aplikasi Screeding Lantai
Ulangi proses mengaplikasikan dan meratakan lapisan screed untuk setiap bagian lantai hingga proyek selesai. Setelah semua lantai sudah diaplikasikan campuran screed, langkah berikutnya adalah melepas balok kayu yang memisahkan dua screed.
Setelah balok kayu terlepas, Anda perlu mengisi kembali celah yang ada dengan screed. Mengulangi proses ini membantu memastikan bahwa seluruh lantai tertutupi dengan screed secara merata.
8. Meratakan Lapisan Screed
Setelah semua bagian lantai sudah diberikan campuran screed, selanjutnya adalah segera meratakan kembali lapisan screed yang baru ditambahkan pada proses sebelumnya. Anda juga dapat menggunakan kembali bull float untuk menghilangkan ketidaksempurnaan dan gelembung udara.
Proses meratakan kembali ini dapat dilakukan setelah kelebihan air pada beton benar-benar hilang. Alat bull float membantu menghilangkan ketidaksempurnaan kecil yang mungkin muncul selama proses aplikasi.
9. Mengeringkan Screed Mengering
Biarkan screed mengering selama setidaknya 7 hari. Namun, Anda juga dapat memperpanjang waktu pengeringan untuk memastikan screed benar-benar kering dan kuat. Untuk lantai beton yang menggunakan screed, biasanya diperlukan waktu sekitar 28 hari sebelum dapat digunakan.
Salah satu cara efektif untuk mengeringkan screed adalah dengan menutup area screed dengan lembaran plastik cor dan menyegel tepinya untuk mencegah kehilangan kelembapan. Selain itu, Anda juga dapat memanfaatkan curing compound yang diaplikasikan pada permukaan screed. Ini akan mengurangi risiko pengeringan terlalu cepat penyebab retak.
Penutup
Bagaimana, apakah sekarang Anda sudah memahami cara screeding lantai? Dimulai dari memilih jenis screed lantai yang tepat, membuat campuran screeding lantai, mengaplikasikan campuran screed hingga meratakan dan mengeringkan screed lantai, langkah yang tepat ini dapat memastikan bahwa lantai screed yang dihasilkan rata, halus, dan tahan lama.
Jika Anda ingin menggunakan screed lantai sebagai pelapis lantai dan ingin mengaplikasikan penutup lantai, percayakan saja pada GNET Flooring. Sebagai solusi penutup lantai tepercaya, GNET Flooring menyediakan Ceramic Tiles, Granite Tiles, dan SPC Flooring berkualitas untuk bangunan Anda. Untuk informasi lebih detail, segera hubungi tim GNET Flooring!