Keramik atau Granit? Material Jenis Apakah yang Cocok untuk Rumah Kamu

Keramik atau granit? Mungkin saat perencanaan pembangunan rumah, Kamu bertanya-tanya material lantai manakah yang cocok untuk digunakan. Keduanya mempunyai karakteristik, serta kelebihan dan kekurangannya masing-masing.
Ada banyak faktor hal yang perlu menjadi pertimbangan Kamu sebelum memilihnya. Mulai dari segi fungsional, estetika hingga ketersediaan biaya. Namun, jangan khawatir. GNET Flooring akan mengajakmu untuk mengulas lebih lengkap antara keduanya melalui artikel sebagai berikut.
Perbedaan Keramik dan Granit
Supaya Kamu bisa lebih paham dalam penggunaannya, berikut adalah perbedaan keramik dan granit.
1. Material Pembuatan
Keramik terbuat dari tanah liat, kaolin, pasir silika, dan bahan-bahan alami lainnya.Proses pembuatannya diawali dengan pencampuran bahan-bahan dasar menjadi adonan homogen. Lalu, adonan dibentuk menjadi keramik atau bentuk lainnya melalui pengepresan atau ekstrusi.
Keramik yang telah terbentuk dikeringkan untuk mengurangi kadar airnya. Ketika sudah kering, keramik dibakar pada suhu tinggi (1000-1250°C) untuk tingkatkan durabilitas. Beberapa jenis keramik dilapisi oleh glasir untuk memberikan warna, pola, dan kilap tambahan serta untuk meningkatkan ketahanan terhadap noda dan air.
Ketika keramik telah dilapisi oleh glasir, maka akan masuk ke dalam proses pembakaran ulang. Hal ini bertujuan supaya lapisan glasir dapat merekat dengan kuat pada permukaan keramik.
Sedangkan granit terbuat dari batu alam yang terbentuk dari pendinginan dan pengerasan magma di bawah permukaan bumi. Granit terdiri dari kombinasi mineral alam seperti kuarsa, feldspar, dan mika.
Untuk proses pembuatannya Granit diekstraksi dari tambang dalam bentuk blok besar menggunakan alat berat dan teknik pengeboran. Blok granit dipotong menjadi lembaran atau ubin dengan menggunakan gergaji berlian.
Setelah dipotong menjadi beberapa bagian, lembaran granit dihaluskan dan dipoles untuk mendapatkan permukaan yang halus dan mengkilap. Granit bisa disegel untuk meningkatkan ketahanan terhadap noda dan air.
2. Durabilitas atau Daya Tahan
Keramik cukup kuat untuk penggunaan sehari-hari, namun lebih rapuh dibandingkan granit. Keramik bisa pecah atau retak jika terkena benturan keras. Lantai keramik tahan terhadap goresan ringan, terutama jika dilapisi glasir. Namun, keramik yang tidak dilapisi glasir bisa lebih rentan terhadap goresan.
Tingkat penyerapan air pada keramik cukup bervariasi. Keramik yang dilapisi glasir biasanya tahan air, tetapi beberapa jenis keramik tanpa glasir bisa menyerap air dan rentan terhadap kerusakan akibat kelembaban. Keramik tahan terhadap panas tetapi perubahan suhu yang tiba-tiba bisa menyebabkan retakan.
Sedangkan granit yang disegel dengan baik sangat tahan terhadap noda. Namun, granit yang tidak disegel bisa menyerap cairan dan noda, jadi perawatan rutin diperlukan untuk menjaga ketahanannya.
Berbeda dengan keramik, Granit memiliki porositas rendah. Terlebih dengan penyegelan yang tepat, hampir tidak menyerap air sama sekali. Ini membuatnya cocok untuk area basah seperti kamar mandi dan dapur.
Daya tahan granit terhadap terhadap suhu panas dan tidak mudah rusak oleh paparan suhu tinggi. Ini menjadikannya pilihan yang baik untuk countertop dapur dan permukaan yang sering terkena panas.
3. Tampilan dan Estetika
Keramik tersedia dalam berbagai desain, warna, dan pola yang sangat luas. Teknologi percetakan modern memungkinkan keramik meniru tampilan bahan alami seperti kayu, marmer, dan batu dengan sangat realistis.
Keramik bisa memiliki berbagai jenis permukaan, mulai dari yang mengkilap (glossy) hingga yang matte. Keramik yang dilapisi glasir memberikan kilauan dan perlindungan tambahan. Keramik umumnya diproduksi dalam jumlah besar dengan konsistensi warna dan pola yang seragam sehingga sangat cocok untuk area yang memerlukan penampilan yang konsisten
Granit adalah batuan alam yang memiliki pola dan warna yang unik pada setiap lembaran. Hal ini memberikan keindahan alami yang tidak dapat ditiru oleh material buatan manusia. Tersedia dalam berbagai warna alami, seperti hitam, putih, abu-abu, merah, hijau, dan biru.
Pola pada granit bisa berupa bintik-bintik, urat, atau aliran warna yang kompleks, memberikan tampilan yang mewah dan elegan. Permukaan granit bisa dipoles hingga sangat mengkilap, atau dibiarkan dengan tekstur alami yang lebih kasar, tergantung pada preferensi estetika dan penggunaan.
4. Cara Perawatan
Keramik mudah dibersihkan dengan sapu dan pel biasa. Untuk kotoran yang lebih keras, dapat digunakan pembersih lantai umum yang tidak abrasif. Tidak memerlukan perawatan khusus secara rutin, membuat lantai keramik cocok untuk digunakan pada hunian dengan tingkat rutinitas tinggi.
Sebagian besar bahan pembersih rumah tangga dapat digunakan pada keramik, termasuk pembersih yang mengandung sedikit asam. Namun, hindari pembersih yang sangat abrasif yang dapat merusak permukaan glasir.
Keramik yang dilapisi glasir tahan terhadap noda dan goresan ringan. Jika ada noda membandel, biasanya dapat dihilangkan dengan pembersih ringan atau campuran air dan cuka.
Sambungan keramik perlu dibersihkan secara berkala karena dapat menumpuk kotoran dan noda. Pembersihan dengan sikat kecil dan pembersih nat khusus bisa membantu menjaga kebersihan sambungan.
Sedangkan untuk granit dapat Kamu bersihkan dengan kain lembut dan air hangat. Pada kotoran ringan, gunakan sabun lembut atau pembersih khusus granit yang tidak abrasif.
Granit perlu coating ulang secara berkala (biasanya setiap 6-12 bulan) untuk menjaga ketahanannya terhadap noda dan cairan.
Proses coating dapat membantu menutup pori-pori granit sehingga lebih tahan terhadap cairan dan noda. Hindari menggunakan pembersih yang mengandung asam atau bahan abrasif pada granit, karena dapat merusak permukaan dan menghilangkan lapisan segel. Gunakan pembersih yang dirancang khusus untuk granit.
Granit yang disegel dengan baik sangat tahan terhadap noda. Namun, jika ada noda, bisa diatasi dengan campuran baking soda dan air. Untuk goresan kecil, ada produk penghalus khusus yang bisa digunakan. Disarankan untuk menggunakan alas atau tatakan di bawah barang-barang panas atau tajam untuk mencegah kerusakan pada permukaan granit.
5. Harga
Harga keramik umumnya lebih murah daripada granit. Variasi harga tersebut bergantung pada kualitas, ukuran, dan desain. Keramik standar bisa berkisar antara Rp 50.000 hingga Rp 200.000 per meter persegi.Sementara keramik berkualitas tinggi dengan desain khusus bisa lebih mahal.
Pemasangan keramik lebih sederhana dan lebih murah dibandingkan dengan granit. Biaya pemasangan keramik biasanya berkisar antara Rp 50.000 hingga Rp 150.000 per meter persegi, tergantung pada kompleksitas pekerjaan dan lokasi.
Keramik tidak memerlukan perawatan khusus selain pembersihan rutin, sehingga biaya perawatan tambahan lebih minim. Kamu cukup melakukan pembersihan rutin bisa dilakukan dengan bahan pembersih rumah tangga yang terjangkau.
Sebaliknya, granit lebih mahal daripada keramik karena berupa batu alam dengan proses ekstraksi dan pemrosesan yang lebih intensif. Harga granit bervariasi tergantung pada jenis, warna, dan asal granit.
Harga granit bisa berkisar antara Rp 500.000 hingga Rp 2.000.000 per meter persegi atau lebih. Variasi harga tersebut bergantung pada kualitas dan keunikan batu. Sedangkan untuk pemasangannya, granit lebih rumit dan memerlukan tenaga ahli serta peralatan khusus sehingga biayanya lebih tinggi.
Biaya pemasangan granit bisa berkisar antara Rp 200.000 hingga Rp 500.000 per meter persegi, tergantung pada kompleksitas pekerjaan dan lokasi. Selain itu, granit juga memerlukan perawatan tambahan seperti coating yang mana tentunya akan menambah biaya perawatan.
7. Area Penggunaan
Keramik sering digunakan untuk lantai di dalam rumah, seperti di ruang tamu, kamar tidur, dapur, dan kamar mandi. Keramik yang dilapisi glasir cocok untuk area basah karena tahan air dan mudah dibersihkan.
Selain sebagai material lantai, keramik juga umum digunakan untuk dinding, terutama di kamar mandi dan dapur, karena tahan terhadap kelembaban dan noda. Keramik menjadi pilihan populer untuk backsplash dapur karena tahan panas, mudah dibersihkan, dan tersedia dalam berbagai desain yang menarik.
Beberapa jenis keramik yang dirancang khusus dapat digunakan untuk lantai eksterior, seperti teras atau balkon. Namun, penting untuk memilih keramik dengan ketahanan terhadap cuaca dan permukaan yang tidak licin.
Tidak hanya untuk hunian, lantai keramik juga digunakan pada area komersial seperti restoran, kantor, dan toko karena tahan lama, mudah dirawat, dan tersedia dalam berbagai desain.
Secara umum granit digunakan untuk lantai di dalam rumah. Terutama di area dengan lalu lintas tinggi seperti ruang tamu, lorong, dan area masuk. Granit sangat tahan lama dan tahan goresan.
Namun, Granit pun cukup populer sebagai material countertop dapur karena tahan terhadap panas, goresan, dan noda (dengan perawatan yang tepat). Granit memberikan tampilan mewah dan elegan.
Kamu juga bisa menggunakan granit untuk area kamar mandi. Pasalnya, granit mempunyai daya serap air yang rendah. Hal ini membuatnya lebih mudah untuk dibersihkan dan tahan terhadap suhu lembab.
Sama seperti lantai keramik, lantai berbahan dasar granit juga banyak digunakan di area komersial dan publik seperti lobi hotel, pusat perbelanjaan, dan gedung perkantoran karena kekuatan dan keindahan natural.
Penutup
Setelah melihat ulasan di atas, Kamu tentu sudah mempunyai bayangan akan material lantai apa yang cocok untuk di rumah. Baik keramik atau granit keduanya mempunyai kelebihan dan kekurangannya masing-masing.
Kamu cukup menyesuaikannya saja dengan kebutuhan. Temukan ulasan lainnya seputar lantai dengan pantau terus website GNET Flooring.