Cara Mengatasi Keramik Kopong, Pelajari juga Ciri-Cirinya

Pernahkah Anda merasakan lantai terasa goyah atau mendengar suara hampa saat berjalan di atas keramik? Jika iya, kemungkinan besar ada beberapa keramik di rumah Anda yang sudah kopong. Lalu bagaimana cara mengatasi keramik kopong?
Keramik kopong dapat mengganggu estetika ruangan, meningkatkan risiko kerusakan yang menular, risiko terpelesat dan terjatuh, munculnya jamur dan bakteri hingga kerusakan pada struktur bangunan.
Dalam artikel ini, GNET Flooring akan membahas secara mendalam cara mendeteksi serta cara mengatasi keramik kopong beserta dengan ciri-cirinya.
Ciri-Ciri Keramik yang Kopong
Keramik yang kopong sering kali menjadi masalah yang tidak disadari oleh pemilik rumah sampai muncul gejala yang lebih jelas. Berikut ini adalah beberapa ciri-ciri utama yang dapat Anda perhatikan untuk mendeteksi keramik yang kopong.
1. Suara Hampa Saat Diketuk
Salah satu tanda paling umum dari keramik kopong adalah munculnya suara hampa atau kosong ketika diketuk. Anda dapat menggunakan benda tumpul seperti gagang obeng atau palu kecil untuk mengetuk permukaan keramik.
Jika keramik menempel sempurna pada permukaan lantai, akan terdengar suara padat jika Anda mengetuknya. Sebaliknya, keramik yang kopong akan menghasilkan suara yang mirip dengan gema atau suara berongga. Ini menunjukkan bahwa ada celah antara keramik dan permukaan lantai di bawahnya.
2. Keramik Terasa Goyah
Keramik yang kopong biasanya juga terasa goyah ketika diinjak. Ketika perekat di bawah keramik tidak berfungsi dengan baik, hal ini menyebabkan keramik tidak dapat menempel sempurna pada permukaan lantai.
Ketidaksempurnaan perlekatan antara keramik dan permukaan lantai dapat mengakibatkan keramik bergerak atau bergoyang ketika Anda berjalan di atasnya. Hal ini dapat menjadi tanda jelas bahwa perekat di bawah keramik sudah tidak efektif atau pemasangan awal tidak dilakukan dengan baik.
Baca Juga: Kenali Penyebab Keramik Kopong dan Tips Mencegahnya
3. Keramik Tidak Menempel Sempurna
Ciri-ciri keramik kopong selanjutnya adalah keramik yang tidak menempel sempurna pada permukaan lantai. Hal ini dapat memengaruhi kestabilan dan keawetan keramik serta berpotensi menyebabkan kerusakan lebih lanjut jika tidak ditangani dengan tepat.
Keramik yang tidak menempel sempurna sering kali menunjukkan beberapa ciri visual dan fisik yang dapat diamati dengan jelas. Umumnya, bagian pinggir keramik akan sedikit terangkat atau tidak rata dengan keramik di sekitarnya. Tanda selanjutnya adalah adanya celah atau ruang antara keramik dan lantai di sekelilingnya.
4. Retak di Permukaan Keramik
Retakan di permukaan keramik dapat muncul dalam berbagai bentuk dan ukuran, tergantung pada penyebab dan seberapa parah masalahnya. Sebagai contoh, adanya retakan halus yang biasanya terlihat seperti garis-garis tipis yang muncul di permukaan keramik.
Selain retakan halus, terdapat juga retakan besar dan retakan yang melebar. Retakan yang lebih besar biasanya lebih mudah dikenali dan dapat terlihat jelas di permukaan keramik. Ini bisa terjadi akibat benturan keras, tekanan yang berlebihan, atau keramik yang tidak menempel dengan baik pada permukaan lantai di bawahnya.
5. Perbedaan Warna dan Bentuk Nat
Salah satu tanda keramik kopong adalah perbedaan warna dan bentuk nat. Perubahan warna nat bisa disebabkan oleh kelembapan yang merembes ke bawah keramik, terutama di area yang kopong. Ketika ada celah di antara keramik dan lantai, air atau kelembapan dari lingkungan sekitar dapat masuk dan meresap ke dalam nat.
Selain perubahan warna, bentuk nat yang retak atau terlepas juga menandakan bahwa keramik tidak menempel dengan sempurna. Nat yang mulai terpisah dari celah antara keramik menandakan adanya pergerakan keramik karena pemasangan yang kurang presisi atau tekanan berlebih.
Sumber: Freepik
Cara Mengatasi Keramik yang Kopong
Keramik yang kopong bisa menyebabkan kerusakan lebih lanjut jika tidak segera diperbaiki, terutama di area dengan lalu lintas tinggi atau lingkungan yang sering terkena air. Berikut adalah langkah-langkah praktis yang dapat Anda ikuti untuk mengatasi masalah ini.
1. Mengidentifikasi Area Keramik yang Kopong
Langkah pertama dalam memperbaiki keramik kopong adalah mengidentifikasi bagian-bagian lantai yang terdampak. Anda perlu memeriksa secara saksama untuk menentukan lokasi mana yang kopong dan seberapa luas kerusakan yang terjadi.
Anda dapat memulainya dengan mengetuk keramik menggunakan gagang palu, obeng, atau alat lain yang keras untuk mengetuk permukaan keramik di beberapa titik. Selain itu, perhatikan juga adanya risiko keretakan pada nat.
2. Membersihkan Area Keramik yang Rusak
Setelah mengidentifikasi area yang kopong, sebaiknya bersihkan area tersebut sebelum melakukan perbaikan. Anda harus memastikan tidak ada debu, kotoran, atau sisa-sisa nat yang bisa menghalangi proses perekatan baru.
Untuk membersihkannya, Anda dapat menggunakan sapu kecil atau kuas untuk membersihkan bagian di sekitar keramik yang rusak. Jika menemukan kotoran atau debu yang menumpuk di celah-celah, bersihkan dengan hati-hati agar perekat baru dapat menempel dengan sempurna.
Baca Juga: Nat Pada Lantai Keramik: Fungsi, Cara Pasang, dan Jenisnya
3. Menyiapkan Alat dan Bahan
Langkah berikutnya adalah menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan. Berikut daftar perlengkapan yang biasanya digunakan.
- Palu: Untuk membantu melepas keramik yang kopong.
- Pahat: Digunakan untuk mengangkat keramik tanpa merusak bagian di sekitarnya.
- Adukan semen: Sebagai perekat yang kuat untuk menempelkan keramik pada permukaan.
- Nat (grout): Untuk mengisi celah antar-keramik setelah pemasangan.
- Keramik pengganti: Pastikan ukuran, warna, dan desainnya sama dengan keramik yang lama.
Sebelum memulai pekerjaan untuk membongkar keramik lama dan memasang keramik baru, pastikan semua alat dan bahan sudah siap di lokasi agar prosesnya berjalan lancar dan efisien.
4. Bongkar Keramik yang Rusak
Sekarang saatnya membongkar keramik kopong yang harus dilakukan secara cermat dan hati-hati. Dalam langkah ini, Anda dapat menggunakan palu dan pahat untuk perlahan-lahan mengangkat keramik yang kopong.
Mulailah dari sudut-sudut keramik untuk memudahkan pengangkatan. Jika memungkinkan, coba angkat keramik dalam satu bagian utuh agar Anda dapat melihat dengan jelas kondisi dasar lantai di bawahnya. Setelah itu, bersihkan permukaan bawah keramik jika terdapat sisa semen atau nat yang menempel.
Sumber: Freepik
5. Pasang Keramik Baru
Setelah area yang rusak bersih dan siap, Anda bisa mulai memasang keramik baru. Aplikasikan campuran adukan semen dan pasir sebagai perekat antara keramik dan permukaan di bawahnya. Pastikan perekat tersebar merata untuk menghindari terjadinya ruang kosong di bawah keramik.
Setelah itu, letakkan keramik baru di atas adukan semen dan pasir hingga menempel rata dengan permukaan di bawahnya. Jika diperlukan, gunakan palu dan ketuk-ketuk perlahan guna memastikan keramik benar-benar menempel tanpa merusak permukaan keramik.
6. Berikan Nat Kembali
Setelah keramik baru terpasang, langkah selanjutnya adalah memberikan kembali nat di sela-sela keramik. Nat membantu memperkuat ikatan antara keramik dan mencegah air atau kotoran masuk ke bawahnya.
Campurkan nat sesuai petunjuk yang ada pada kemasan, lalu aplikasikan ke celah antar keramik menggunakan spatula atau kape. Pastikan nat merata dan mengisi semua celah dengan sempurna. Jika ada kelebihan nat yang menempel di permukaan keramik, bersihkan dengan spons yang dibasahi air.
7. Memastikan Keramik Terpasang Presisi dan Tak Ada Lagi yang Kopong
Langkah terakhir adalah memastikan bahwa semua keramik sudah terpasang dengan presisi dan tidak ada lagi yang kopong. Setelah nat kering, coba ketuk-ketuk kembali permukaan keramik yang baru dipasang untuk memastikan tidak ada suara hampa.
Jika Anda merasa keramik sudah terpasang dengan sempurna dan tidak ada celah atau ketidaksesuaian, ini berarti perbaikan berhasil dilakukan. Keramik yang terpasang dengan baik akan memberikan hasil yang tahan lama dan aman digunakan.
Penutup
Demikianlah cara mengatasi keramik kopong, dari mengidentifikasi area yang kopong, membongkar keramik dan menggantinya dengan yang baru hingga mengaplikasikan kembali nat. Selain memperbaiki keramik, pastikan Anda selalu menjaga kebersihan lantai dan nat untuk mencegah keramik kopong kembali terjadi.
Untuk menghindari keramik yang kopong, Anda perlu memperhatikan kualitas keramik yang digunakan. Sebagai solusi, percayakan saja pada GNET Flooring. Diproduksi dengan nano technology, menjadi GNET Ceramic Tiles tampil lebih mengkilap untuk kesan yang lebih elegan pada hunian Anda.
Segera konsultasikan kebutuhan penutup lantai Anda bersama dengan tim GNET Flooring.
Selain itu, pantau terus informasi menarik lainnya seputar bahan dan material lantai lainnya di situs web GNET Flooring!