Sering Dianggap Sama, Ini Beda Keramik dan Porselen!

Keramik dan porselen merupakan dua jenis bahan yang sering dimanfaatkan untuk berbagai keperluan. Mulai dari penutup lantai, kerajinan, hingga peralatan makan, ada yang menggunakan antara keramik atau porselen sebagai material utamanya. Namun, apa beda keramik dan porselen?
Meskipun seringkali banyak yang menganggap kedua material ini sama, ada beberapa perbedaan mendasar yang membuat keramik dan porselen memiliki keunikan dan kelebihannya masing-masing.
Simak ulasan berikut untuk mengetahui apa saja beda keramik dan porselen dan kapan harus memilih salah satu diantara keduanya!
Baca juga: 9 Perbedaan Ubin dan Keramik, Mana yang Lebih Bagus?
Beda Keramik dan Porselen
Sumber: Centro Keramik
Serupa tapi tak sama, keramik dan porselen ternyata punya berbagai perbedaan yang cukup mencolok. Mulai dari bahan dasar, proses pembuatan, hingga penggunaannya pun berbeda. Berikut adalah beberapa beda keramik dan porselen yang bisa dilihat:
1. Bahan Dasar
Beda keramik dan porselen yang pertama bisa diketahui lewat bahan dasarnya. Keramik dan porselen masing-masing memiliki bahan dasar yang berbeda.
Keramik terbuat dari tanah liat merah atau putih yang kemudian dicampur dengan berbagai bahan tambahan seperti kuarsa dan feldspar. Kemudian, campuran tanah liat ini dibakar dan dibentuk pada suhu tinggi.
Poselen, di sisi lain, dibuat dari jenis tanah liat khusus yaitu, kaolin. Tanah ini memiliki kadar mineral yang lebih tinggi dan lebih murni dibandingkan tanah biasa. Tanah ini juga kemudian dicampur dengan bahan lain seperti feldspar dan silika, namun dibakar pada suhu yang lebih tinggi.
Sebelum dapat dikategorikan sebagai porselen, ubin ini harus terlebih dahulu diuji secara khusus untuk membuktikan bahwa dapat menyerap air kurang dari 0.5% dari jumlah ubin ketika direndam dalam air.
2. Proses Pembuatan
Beda keramik dan porselen lainnya juga ada di proses pembuatannya. Hal ini tentu akan sangat berpengaruh pada hasil akhir material, seperti kekuatan, tekstur, pola, dan warna.
Keramik dibuat melalui proses yang melibatkan pembentukan, pengeringan, dan pembakaran. Setelah tanah liat dibentuk sesuai dengan desain yang diinginkan, produk tersebut dikeringkan untuk menghilangkan kelembaban. Selanjutnya, keramik dibakar pada suhu sekitar 900 hingga 1000 derajat Celsius. Proses ini menghasilkan produk yang keras, tetapi tidak sepadat atau setahan lama seperti porselen.
Porselen menjalani proses pembuatan yang lebih intensif. Setelah tanah liat kaolin dibentuk, produk tersebut dikeringkan dan kemudian dibakar pada suhu yang sangat tinggi, yaitu antara 1200 hingga 1400 derajat Celsius. Proses pembakaran pada suhu tinggi ini menyebabkan bahan-bahan dalam porselen menjadi sangat padat dan kuat. Hasilnya adalah produk yang sangat tahan terhadap air dan kerusakan.
3. Karakteristik Fisik
Beda keramik dan porselen lainnya ada di karakteristik fisiknya. Keramik cenderung lebih berpori dibandingkan porselen. Hal ini berarti keramik dapat menyerap air lebih banyak, yang membuatnya lebih rentan terhadap noda dan kerusakan akibat air. Namun, keramik memiliki beragam pilihan desain dan tekstur, membuatnya sangat fleksibel untuk berbagai aplikasi dekoratif.
Porselen dikenal karena kekerasan dan ketahanannya. Karena proses pembakaran pada suhu tinggi, porselen menjadi sangat padat dan hampir tidak berpori. Ini membuatnya lebih tahan terhadap air, noda, dan abrasi, menjadikannya pilihan ideal untuk aplikasi yang membutuhkan daya tahan tinggi, seperti lantai di area dengan lalu lintas tinggi atau peralatan makan yang sering digunakan.
4. Penggunaan dan Aplikasi
Keramik sering digunakan dalam aplikasi dekoratif dan fungsional yang tidak membutuhkan ketahanan ekstrem. Contohnya termasuk ubin dinding, backsplash dapur, dan dekorasi interior. Keramik juga sering digunakan untuk peralatan makan, seperti piring dan mangkuk, meskipun cenderung lebih rentan terhadap keretakan dibandingkan porselen.
Porselen sangat ideal untuk aplikasi yang membutuhkan ketahanan tinggi terhadap keausan dan air. Ini termasuk lantai di area dengan lalu lintas tinggi, seperti lobi hotel, pusat perbelanjaan, dan rumah sakit. Porselen juga populer untuk peralatan makan premium karena ketahanannya terhadap keretakan dan noda, serta kemampuan untuk menahan suhu tinggi dalam oven dan microwave.
5. Perawatan
Beda keramik dan porselen juga dapat dilihat dari cara perawatannya. Dengan mengetahui cara perawatan yang tepat, material bisa tetap bersih dan awet.
Oleh karena keramik lebih berpori, perawatannya harus lebih hati-hati. Anda bisa membersihkan keramik dengan menggunakan sapu atau vakum terlebih dahulu, kemudian dilanjutkan dengan kain pel dengan pembersih lembut dan air hangat.
Porselen lebih mudah dirawat dibandingkan keramik karena pori-porinya kecil. Sifatnya yang tahan air membuat porselen lebih tahan terhadap noda dan kerusakan akibat air. Anda cukup menggunakan sapu atau vakum untuk menghilangkan debu.
Anda juga bisa menggunakan kain pel dengan air hangan dan pembersih yang lembut. Hindari penggunaan pembersih dengan asam kuat agar porselen tetap mengkilap.
Baca juga: Sebelum Beli, Ketahui 7 Beda Marmer dan Granit untuk Lantai!
Jadi, Pilih Keramik atau Porselen? Pertimbangkan Ini!
Sumber: Kompas
Itulah beberapa beda keramik dan porselen. Kedua material sama-sama memiliki kelebihan dan kekurangannya tersendiri. Namun, sebelum Anda memilih antara kedua material ini, pertimbangkan hal ini terlebih dahulu:
1. Lokasi Penggunaan
Untuk area dengan lalu lintas tinggi atau yang sering terkena air, seperti lantai kamar mandi, dapur, atau area komersial, porselen adalah pilihan yang lebih baik karena ketahanannya yang superior. Untuk aplikasi dekoratif atau area yang tidak terlalu terekspos, keramik bisa menjadi pilihan yang lebih ekonomis dan fleksibel.
2. Anggaran
Jika anggaran menjadi pertimbangan utama, keramik menawarkan solusi yang lebih ekonomis tanpa mengorbankan terlalu banyak estetika dan fungsi. Namun, untuk investasi jangka panjang, porselen mungkin lebih menguntungkan karena daya tahan dan umur panjangnya.
3. Preferensi Desain
Jika Anda menginginkan material dengan variasi yang cukup beragam, keramik menawarkan lebih banyak variasi dalam hal warna, tekstur, dan pola, memungkinkan lebih banyak kreativitas dalam desain interior. Porselen juga tersedia dalam berbagai desain, namun variasinya lebih terbatas dibandingkan dengan keramik.
Baca juga: Serupa Tapi Tak Sama, Ini 7 Beda Lantai Vinyl dan SPC
Kesimpulan
Itulah beda keramik dan porselen. Meskipun mirip, keramik dan porselen memiliki perbedaan dari segi bahan dasar, cara perawatan, dan aplikasinya. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui karakteristik antara kedua material agar bisa tahu mana yang pas dengan kebutuhan Anda!
Dengan memahami beda vinyl dan SPC Anda dapat membuat keputusan yang lebih informan dan tepat untuk membangun atau merenovasi kolam renang impian Anda.
Anda bisa memilih berbagai produk GNET Flooring & hubungi Tim GNET Flooring sekarang dan temukan berbagai pilihan keramik terbaik untuk proyek Anda.